CERITA BERSAMBUNG part 1

Reni berjinjit perlahan melewati pagar halaman menuju pintu samping, celingak celiguk dia melihat ke pintu dan jendela rumahnya itu,Reni sadar kesalahannya hari ini pulang sekolah telat, karena mengikuti ajakan Diana yang memaksanya untuk menemani menjumpai temannya di sebuah Mall, hingga akhirnya mereka lupa waktu saking asiknya ngobrol, dan dia yakin Mama yang baik hati dan sangat menyayanginya itu pasti akan ngomel panjang lebar.
 sejak bercerai dari Papa yang lebih memilih wanita lain,  Mama memang sangat protektif terhadap Reni dan Yuvita kakaknya,alasannya Mama tak ingin Papa menemui Reni dan Yuvi, entahlah mungkin mama dendam dengan kejadian dulu.Reni tak begitu ingat lagi kejadian yang orang tuanya alami, waktu itu Reni masih berumur 10 tahun dan Yuvi 15 tahun setaunya Papa dan Mama begitu harmonis dan saling menyayangi .
walau takut tapi Reni sudah siap dengan serangkaian alasan yang telah terancang dibenaknya untuk menjawab berondongan pertanyaan Mama nya itu nanti.

Sepi.. tak seperti biasa suara TV yang nonstop dari pagi hingga malam, menemani Mama mengerjakan bisnis online yang baru beberapa bulan ini serius ditanganinya, sampai mereka masuk kamar masing-masing itu tak terdengar,Mama kemana ya ? kalo Yuvita sudahlah Reni tau, Yuvi kakaknya sedang berada diluar kota dapat tugas dari kantornya   pikir Reni sedikit bimbang.
perlahan Reni membuka pintu samping.. tak terkunci,Reni melihat keruangan sekilingnya yang tertata rapi, tampak seperti biasa tak berubah.kemana ya Mama, pikirnya lagi semakin gundah.
Reni bergerak kepintu kamar Mamanya dan menempelkan telinganya dipintu, untuk mendengar sesuatu disana,ada suara isak tangis, ada apa gerangan ? ada masalah apa Mama dengan tangisnya ? bingung Reni hendak berbuat apa, antara takut akan kesalahannya dan penasaran ingin tau penyebab tangis Mamanya.
 perlahan Reni mundur menuju kamarnya, dengan galau dia menukar seragam sekolah dengan celana pendek dan kaos tanpa lengan kesukaannya. dan berbaring menatap langit-langit kamar sambil berpikir bingung.

Suara deritan pintu membuyarkan kebingungan Reni, secepat kilat dia keluar dari kamarnya Reni lupa akan ketakutannya tadi,aneh Mama mendekatinya sambil tersenyum tak ada amarah,
 " mama..Aku minta maaf ya tadi Aku pulangnya telat..tadi Diana tuh maksa aku temanin dia ketemu temannya ma..mama gak marah kan..nggak kan ma.." cerocos Reni manja sambil memeluk mama yang wajahnya masih terlihat sembab.
" dedek....udah dong,makan dulu sana "  Mama mencoba melepaskan pelukan Reni dengan nada yang tetap tak menunjukkan amarah.
" gak mau..Mama blom maafin Aku dan kenapa juga tadi Mama nangis " celoteh Reni melepas rasa penasarannya.mama terlihat senyum mengelak pertanyaan Reni.penasaran Reni makin menjadi ada apa dibalik tangis dan senyum itu..heran.( bersambung )