Bingung

Ntahlah...bingung.
rasanya dada ini sesak...badan rasa tak enak.
padahal tak ada hal mendesak ..yang membuat galau belagak.
atau mungkin aku yang mau enak-enak ..sementara keadaan tak memihak.

lukisan NONI


Anak pertamaku, NONI hobi  melukis,
sebagai orang tua tentu aku seneng dong dengan bakatnya.
nah disini aku mau pamerin beberapa lukisannya.


lukisan ini SKETSA  wajah temannya 

lukisan yang ini hadiah hari Valentine buat Ocy temannya

Ini nama teman-temannya ku lupa,hehe





ini lukisannya yang agak sedikit sereeemm..













penguasa

dengar kami hai penguasa
kami punya kendaraan bukan buat bergaya
bukan pula karena kami berada
tapi demi mengirit tenaga daripada kami naik sepeda

kami lihat dilayar kaca
kau mengoceh terkekeh-kekeh
tak perduli hati kami yang tertoreh
dengan keputusan yang kau anggap remeh

kami memang tak pandai menjilat
tak pandai pula bersiasat
tapi tolonglah kau lihat
masih banyak orang yang melarat !

DIARY

Senangnya bisa menyapamu lagi hari ini..kau tau Diary..? aku berharap hari ini kau bisa membawaku kesuasana ceria..kenapa ? kau pasti mempertanyakan itu kan ? hehe..iya lah ..! kau kan tau aku orang yang membutuhkan support setiap hari..harus terus dikuat-kuatkan setiap hari..aku tau kau pasti tertawa lagi tertawa lagi..melihatku.

ach aku tau koq apa yang kau tertawakan.....! kau mau bilang kan kerapuhan di kedalaman hati dan jiwaku tak sesuai dg kegagahan ragaku.hahaha....kuakui iya.aku tak sekuat yang orang-orang pikir... 

aku lemah..sesungguhnya aku tak percaya dengan  diriku, bahwa aku bisa berbuat lebih banyak kebaikan, dengan keahlian dan ilmu yang kumiliki bagi orang-orang disekitarku..untuk bangga memiliki aku.
tapi sifat masa bodoh dan hura-huraku selama ini,
akhirnya menghambat kejayaan yang harusnya telah hadir dalam genggamanku..menyesal ? mungkin .!
tapi seperti biasa semua penyesalan bisa kutepis,
dengan kembali yakin bahwa rezeki dan apa yang telah kujalani..
ya sakit,susah dan senang semua atas kehendakNya..
apa adanya ajalah kalo sudah rezekiku toh tak akan kemana-kemana..,hahaha..
ilmu pembenaran diri itu lah yang mungkin agak salah kuartikan selama ini.
tapi ya sudahlah...
harapan ku hanya kepada anak-anakku..
semoga mereka tak mewarisi sifat jelekku,
yang tak mau memanfaatkan kemampuan atas ilmu yang dimiliki...hehehe.
Buat anak-anakku...
sombong pada diri sendiri buat menunjukkan kita mampu itu ternyata cukup ampuh untuk kedepannya.
kamu punya bakat silahkan asah terus...
gali terus potensi diri..jangan mudah putus asa..
raih apa yang kalian impikan..
berkhayallah setinggi mungkin dengan apa yang kalian minati...
tanamkan percaya diri bahwa kalian mampu meraih itu..
ingat selalu dengan USAHA dan DO'A.
apa yang kita rasa tak mungkin..
atas kehendakNya bisa menjadi mungkin.Aamiin...

TITIAN HIDUP


Menapak ditikung patah diantara jurang-jurang..

bagai menghantar nyawa sebagai umpan.

hendak berbalik..pongah ego berkata jangan.

terus...teruskan jangan mundur..walau jurang diseberang.. bisik hati menguatkan.

kuterpekur terdiam menatap halimun yang turun menutupi pemandangan sekelilingku..aku terjebak.

untuk kembali mundur tak mungkin.tertatih-tatih mulai kutelusuri jalan yang penuh tikungan yang ntah kapan akan berujung !

lelah..keraguan dan keputusasaan mengiringi penapakan jalan itu.

sesuatu dipundak terasa tak kuat untuk dipikul.

namun segala rasa itu harus kupupuskan.

harus..harus aku menguatkan..ini kewajibanku, aku akan menghantarkankan sesuatu itu ketempat yang semestinya sendiri...tempat yang indah pada ujung jalanku.

cemo'ohan  lalu lalang orang-orang yang lebih beruntung yang tidak menapak sepertiku, maupun tawaran manis dari orang-orang yang
bersimpati agar cepat sampai tujuan, tak kuperdulikan,biarlah ini akan kutempuh sendiri.

agar pencapaian itu terasa manis.

lelah...aku berhenti sejenak mengingat kembali penapakan yang penuh tantangan dan intrik yang menjatuhkan mentalku..

tapi itu tak akan lagi menyurutkan langkahku..

senyum mirisku menandakan aku bisa dengan selamat melewati separuh penapakan dan mudah-mudahan untuk separuh penapakan berikutnya, nanti !

REKREASI


kalo jenuh dikota,aku sering kepantai ini nih.namanya Pantai Trikora
jarak tempat ini dari rumahku 50 km,cukup jauh ya.tapi kalo udah sampe dilokasi ini dijamin segala kejenuhan pasti pupus.mariiiii...!





.

nah..ini foto anak bungsuku.
masih basah-basahan mandi dilaut,mau di foto juga.ndut kayak emaknya kan,hehe.



ini anakku Mondo dan Dino,anak temanku




emaknya pun gak mau kalah..mo difoto juga,hahaha.









CERITA BERSAMBUNG part 3

Mata Reisa menatap sehelai Struk belanjaan yang tercecer dibawah meja,iseng diambil dan dibacanya. heran didalam struk itu tertera pembelian beberapa produk kosmetik wanita dengan harga yang cukup mahal.
untuk siapa ya Yuro membeli barang-barang ini,tanya Reisa dalam hati.
lagian selama mereka berumah tangga mana pernah Yuro peduli dengan segala keperluan Reisa.
segala kebutuhan pribadi, Reisa lah yang membelinya sendiri dan Yuro tak mau tau tentang itu.dia cukup menyerahkan gaji bulanannya. Reisa lah yang harus pandai mengendalikan keuangannya.
sambil melanjutkan pekerjaan berbagai pertanyaan memenuhi pikirannya.atau mungkin ini salah satu petunjuk yang diperlihatkan ALLAH atas Doa nya selama ini.
meskipun dia telah siap dengan segala hal terburuk dan ikhlas menerima apa yang telah digariskan ALLAH saat dia berdoa.tetap saja Reisa kalut.
mendadak lemas sekujur tubuh Reisa membayangkan Yuro bermesraan dengan wanita lain.
ia tak rela, ingin rasanya dia menjambak wanita yang telah merebut suaminya itu.geram Reisa menahan amarah.segala praduga yang terus berkecamuk membuatnya semakin tak karuan.

Diluar terdengar suara mobil memasuki halaman,cepat Reisa menyusul.
hilang semua rasa sabar yang dipupuknya selama ini.dia harus tau jawaban yuro atas struk pembelian kosmetik itu sekarang juga.
Dengan tampang acuh tak acuh Yuro melewati Reisa,masuk kedalam rumah.bergegas Reisa yang geram menyusul Yuro dan menarik tangan Yuro.
" Mas...ini kertas kudapat dibawah meja kerja Mas,ini punya siapa ! dengan nada datar dan dingin menahan marah Reisa bertanya." jawab Mas ..!" tak sabar Reisa melihat Yuro yang termangu bodoh.melihat kertas ditangan Reisa.memang itu kertas dari Mall belanjanya kemarin bersama Luna kekasih barunya.
namun itu tak berlangsung lama dengan garang Yuro balik membentak Reisa." kertas apa ! dimana kau dapat ,itu bukan punya ku !,elak Yuro.
" ini !, Mas beliin buat siapa ?! perempuan mana !! teriak Reisa diiringi tangisnya yang mulai meledak.
Yuro gelagapan melihat Reisa menangis,sungguh pun Yuro bersikap kasar selama ini pada Reisa ,itu hanya untuk menutupi kesalahannya menduakan Reisa .
dia jatuh cinta pada Luna yang lincah ,periang , cerewet dan agresif.berbeda dengan Reisa yang pendiam, penurut dan cenderung pasif.membuatnya jenuh tak ada canda tawa,tak ada perlawanan jika dia marah.dulu dia memang sangat mencintai Reisa,tapi setelah kehadiran luna semua rasa cintanya pada Reisa mulai sirna.bersama Luna dia semakin bergairah menjalani hari, Yuro bisa tertawa lepas karena kelucuan Luna.yang pandai menghangatkan suasana.terutama sikap manja Luna yang tak malu-malu padanya.jika berdua setiap saat Luna memeluk, mencium dan memanjakannya.Yuro seakan melayang diperlakukan Luna demikian.sebagai laki-laki dia pun haus akan kasih sayang dan itu tak didapatnya dari Reisa.
hanya  yang dia bingung kenapa struk itu bisa tercecer.
seingatnya dia tak pernah membawa pulang apapun yang berkaitan dengan Luna.
atau Luna yang sengaja memasukkan struk itu kesakunya.

Melihat gerak-gerik Yuro,Reisa tau Yuro telah membohonginya.
dia masih ingin menanyakan masalah tadi, tapi Reni yang tidur dikamar terbangun dan menangis kencang.mungkin dia kaget mendengar suara teriakan dan tangisan Reisa.
kasihan anakku Reisa memeluk Reni yang duduk ketakutan di tempat tidurnya.
meskipun Reisa marah besar melihat gelagat Yuro,namun Reisa tak mau berbuat kasar didepan Reni,ia tak mau anaknya menyimpan trauma yang akan terbawa sampai dewasa nanti.
Reisa pernah membaca sebuah buku,bahwa di bawah alam sadar si anak akan merekam hal-hal yang menakutkan.hingga akan mempengaruhi perilakunya nanti.
itu yang membuat Reisa surut emosinya.
dia tak mau anaknya ikut merasakan kepedihan hatinya.
biarlah sakit ini kutanggung sendiri jangan anakku.sedih Reisa menghibur diri,sambil terus memeluk Reni yang diam memperhatikan mamanya yang sedang bersedih,sepertinya Reni kecil mengerti apa yang terjadi,dibalasnya pelukan Reisa erat seolah menguatkan perasaan ibunya bahwa masih ada Dia anaknya yang menyayanginya.( bersambung )